Bengkulu – Bebby Hussy, seorang pengusaha terkenal di Bengkulu, yang merupakan cukong asal Singapura, menyatakan dukungannya kepada pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu nomor urut 5, Dedy Wahyudi dan Ronny Tobing, pada Selasa (29/10/24).
Dukungan ini diketahui melalui foto yang beredar di media sosial, menampilkan Bebby bersama Dedy Wahyudi serta beberapa pendukung lainnya. Dalam foto tersebut, Bebby dan yang lainnya berpose dengan menunjukkan lima jari, simbol dukungan untuk pasangan Dedy-Ronny.
Dedy Wahyudi, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bengkulu, kembali maju dalam pemilihan kepala daerah tahun ini dengan menggandeng Ronny Tobing. Dukungan dari Bebby Hussy menjadi sorotan, mengingat ia adalah sosok yang dikenal luas di kalangan pengusaha Bengkulu. Dukungan dari kalangan pengusaha dinilai signifikan, karena mencerminkan dukungan dari sektor bisnis terhadap pasangan Dedy-Ronny.
Namun, di tengah dukungannya kepada Dedy-Ronny, pada tahun 2023 nama Bebby Hussy sempat menjadi pembicaraan terkait dugaan pelanggaran peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK P.23/2021). Berdasarkan informasi yang dikutip dari infonegeri.id, Bebby, yang juga pemilik PT. Inti Bara Perdana, diduga melakukan pelanggaran dengan menggunakan tanaman sawit dalam rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) di lahan seluas lebih dari 30 hektare. Berdasarkan peraturan, sawit bukanlah tanaman yang diperbolehkan untuk RHL karena bukan termasuk kategori tanaman hutan.
Seorang warga menyebutkan bahwa lahan yang kini menjadi kebun sawit tersebut telah diambil alih oleh perusahaan, dan sebagian lahan di luar area tersebut sudah dibagikan kepada masyarakat. Bebby Hussy sendiri enggan memberikan komentar terkait isu ini saat dihubungi media.
Di sisi lain, Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) KLHK, Agus Justianto, menegaskan bahwa sawit bukanlah tanaman hutan yang memenuhi syarat untuk RHL sesuai regulasi yang ada. Hal ini menimbulkan perdebatan di masyarakat terkait kepatuhan lingkungan dari kalangan bisnis.
